Sabtu, 27 November 2010

chroma part 3 setengah


Draft Chroma part 3 setengah (???)

*ruang latihan Beast* *Hyunseung POV*
“apaaaaaaaaaaa??? Yoon Hee noona lolos audisi itu??” kata kikwang tak percaya
“ya? Memangnya kau kenapa? Kau tidak senang” tanyaku
“memangnya kalian lupa taruhan antara kikwang dan yoon hee?” kali ini doojoon ikut berbicara
“hahahahahahaha,, tentu saja aku mengingatnya hyung.” Kata yoseob dan dongwoon berbarengan
“kwangie-ah,, kuberitahukan padamu,, mungkin kau akan segera bangkrut,, noonaku itu sangat kalap bila melihat ice cream atau coklat.”
“aku turut prihatin padamu kwangie-ah” kata junhyung menepuk pundak kikwang,, sedangkan kikwang hanya bisa diam menghadapi kenyataan bahwa dia akan mentraktir  yoon hee noona setiap hari…
“hmm,, doojoon hyung,, hari ini aku bisa ijin keluar sebentar?” bisikku pada doojoon hyung
“memangnya kau mau kemana?”
“nanti aku aku ceritakan hyung.. tapi bisakan?”
“baiklah, tapi kau harus sampai dorm sebelum jam 9 malam.”
“ne. gomawo hyung”
*end of hyunseung POV*

*Yoon Hee POV*
aku melangkahkan kakiku menuju halte bus terdekat.. “hmm,, apakah hyunseung mengingat hari ini??” kataku sambil menunggu bus,, tak lama kemudian bus yang aku tunggu pun tiba.. aku segera menaiki bus itu dan duduk di dekat jendela.. “sudah hampir setahun aku tidak ke sana…” setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya aku sampai pada tempat tujuanku.. aku pun turun dari bus dan melangkahkan kakiku menuju area pemakaman itu,, sesampainya aku di makam yang tak asing bagiku, aku segera duduk sambil menatap kedua makam itu..
“umma,, appa.. selamat hari ulang tahun pernikahan.. kalian apa kabar?? Apakah kalian masih mengingatku dan hyunseung? Umma, kau lihat, hyunseung akan segera menjadi penyanyi seperti yang kau harapkan dulu.. sedangkan aku baru saja lolos mengikuti audisi untuk menjadi member girlband, tapi bolehkah aku tetap menjadi pengacara seperti appa?? Hyunseung seringkali melarangku untuk melanjutkan pendidikanku itu,.. umma, appa, kalian tahu awalnya aku tidak ingin menjadi seorang penyanyi,, aku takut aku justru akan mengecewakan kalian, jika nanti ternyata aku malah tidak sukses saat aku menjadi penyanyi.. oia, umma,, juri di audisi itu juga mengatakan bahwa permainan pianoku hebat,, sebenarnya bukan aku yang hebat kan umma?? Yang hebat itu umma,, umma yang telah mengajarkanku bermain piano.. aku rindu sekali pada umma dan appa yang selalu memberikan tepuk tangan kalian saat aku dan hyunseung selesai bernyanyi.”
Ya disinilah aku sekarang,, di depan kedua makam orang tua kandungku.. tentu kalian bingung kan?? Sebenarnya orang tua kandungku dan hyunseung sudah lama meninggal,, dan aku sekarang tinggal bersama dengan kakak dari appaku.. tapi karena mereka sudah merawatku dan hyunseung sejak kecil, jadi kami sudah menganggap mereka sebagai orang tua kandung kami sendiri..

*flash back*
“umma dan appa mau kemana?” tanyaku pada umma dan appa yang bersiap2 akan pergi,, umurku waktu itu kira2 5 tahun..
“umma dan appa akan pergi makan malam di luar.. kau dan hyunseung sementara tinggal di rumah JaeMin appa dan Hyesu umma *AN: ini nama orang tua angkatnya alias orang tua yang tinggal sama yoon hee dan hyunseung sekarang* yaa.. yoon hee-yah, hyunseung-ah,, jika umma dan appa tidak ada, maukah kalian berjanji pada umma dan appa?” kamipun menganggukan kepala kami, “ Yoon Hee-yah, apakah kau mau berjanji untuk selalu menjadi noona yang baik untuknya? Dan kau hyunseung-ah, aku juga harus menuruti apapun perkataan noona dan juga selalu menjaga noona. Apakah kalian mau berjanji itu pada umma dan appa?”
“ne umma,, kami berjanji.” Kataku dan hyunseung berbarengan. Setelah itu umma dan appa mencium kami dan pergi..
Kurang lebih 1 jam kemudian, saat aku dan hyunseung sedang tidur, aku mendengar suara telepon berdering dan suara tangisan Hyesu umma, aku pun segera membangunkan hyunseung,, “seungie-ah,, cepat bangun.. kau dengar tidak hyesu umma menangis?”
“aniyo noona,, aku mengantuk.”
“seungie-ah,, ayo kita lihat ada apa.” Akhirnya hyunseung pun mengikutiku keluar kamar dan pergi mencari hyesu umma,, tapi begitu hyesu umma melihat kami, diapun langsung memeluk kami berdua sambil menangis..
“hyesu umma kenapa?” Tanya hyunseung polos
“umma dan appa kalian…..” hyesu umma tidak melanjutkan kata2nya
“umma dan appa kenapa?” tanyaku tidak mengerti
“umma dan appa kalian meninggal dalam kecelakaan.” Kali ini jaemin appa yang menjawab
“meninggal?” aku masih belum mengerti apa arti kata meninggal,, tapi umma pernah bilang kalau meninggal itu berarti pergi ke suatu tempat yang jauh dan tak akan kembali lagi..
“andwae,, umma dan appa tidak boleh meninggalkan yoon hee.” Kataku berlari menuju ke kamar.
*End of Flashback*

Semenjak hari itu sifatku berubah total,, Yoon Hee yang ceria sudah ikut pergi bersama umma dan appa.. sikapku berubah menjadi dingin terhadap orang yang baru aku kenal,, aku selalu menganggap bahwa orang asing itu jahat,, mereka bisa saja membunuhku atau orang2 yang aku sayangi.. oh iya apakah kalian tau mengapa umma dan appaku bisa kecelakaan? Menurut polisi,, ada orang yang sengaja merusak mobil umma dan appa,, dan setelah diselidiki ternyata orang itu mempunyai dendam kepada appa karena appa telah memasukkannya ke dalam penjara. Ya,, appaku adalah seorang pengacara handal, appa tidak pernah takut kepada apapun termasuk kematian,, jika harus mati asalkan itu untuk menegakkan kebenaran, appa rela melakukannya.. itulah yang membuat hyunseung menentang keras keputusanku untuk melanjutkan pendidikanku di jurusan hukum,, dia takut jika aku bernasib sama dengan appa dan umma,, dia takut kehilanganku…
“appa,, umma,, maafkan aku,, aku tidak bisa menepati janjiku untuk menjadi noona yang baik bagi hyunseung.. aku selalu saja memarahinya… aku…
“noona adalah noona terhebat yang aku miliki..” hyunseung tiba2 muncul dan menyentuh pundakku sambil duduk berlutut di sampingku,, “umma dan appa tidak perlu khawatir.. aku dan noona saling menjaga sekarang.. oia,, selamat ulang tahun pernikahan umma dan appa.” Hyunseung pun melingkarkan tangannya di sekitar bahuku,, sedangkan aku hanya bisa menangis..
“umma,, appa,, kalian lihat, noona jelek sekali ya jika menangis.” Katanya sambil menghapus air mataku..
“hyunseung-ah.” Aku pun segera menyenderkan kepalaku di dadanya dan dia memeluk tubuhku erat..
“sudah noona jangan menangis seperti ini,, appa dan umma tidak akan senang melihat anak perempuannya yang cantik menjadi seperti nenek sihir..” katanya sambil membelai rambutku,, akupun tersenyum mendengar kata2nya.. kami berdua terdiam cukup lama, hingga akhirnya hyunseung memecah kesunyian..
“baiklah,, lebih baik kita pulang sekarang,, sepertinya hari ini akan turun hujan, appa, umma,, kami pulang dulu.., kami mencintai dan sangat merindukan kalian..” katanya sambil berdiri dan menarik tanganku agar aku berdiri, ”ayo noona.”
“ne, hyunseung-ah.” Akupun berdiri,, “umma,, appa,, kalian doakan aku yaa.. kalau begitu kami pulang dulu,, annyeong…”
Aku dan hyunseung pun segera berjalan meninggalkan makam kedua orangtua kami menuju ke arah mobil hyunseung.. perjalanan kami cukup hening,, aku dan hyunseung larut dalam pikiran kami masing2.
“noona-yah,, kau mau ikut denganku pulang ke dorm?” kata hyunseung sekali lagi memecah kesunyian di antara kami..
“aniyo,, aku takut membuat appa dan umma khawatir di rumah.”
“sebentar saja noona,, maukan?? Nanti aku akan menelpon umma dan appa dan akan mengantarkan sampai ke rumah lagi deh.”
“baiklah,,” kataku akhirnya..
Kamipun tiba di dorm BEAST,, saat aku memasuki dorm mereka,, kulihat kekacauan dimana2..
“hyunseung-ah,, apakah dorm mu baru terkena bencana?” bisikku padanya
“hahahaahahaha,, iyaa,, kau tau noona,, semua yang tinggal di sini kan monster.”
“Yah, Jang Hyun Seung ,, kau dari mana saja dan sedang berbicara dengan siapa?” Tanya kikwang sambil keluar dari kamarnya.
“annyeong kikwang-ah.” Kataku begitu melihatnya..
“YOON HEE NOONA???????” katanya berteriak begitu melihatku,, “HYUNG,, DONGWOON,, LIHAT KITA KEDATANGAN TAMU!!!”
“Aish,, Lee KIkwang,, bisakah kau tidak mengganggu tidurku??” kata junhyung setengah sadar karena dia sepertinya baru bangun tidur,, tapi begitu dia melihatku, diapun langsung berlari dan memelukku..
“Yah,, Yoon Hee-ya,,, selamat selamat selamat.. hyunseung bilang kau lolos audisi??”
“ne,, gomawo junhyung-ah.”
Begitu mendengar keributan, doojoon, yoseob dan dongwoon pun keluar dari kamar mereka dan langsung memelukku sambil mengucapkan selamat untukku.. ya, semua,, kecuali dongwoon.. dia hanya melihat kearahku dengan ekspresi mukanya yang tidak dapat kutebak,, apakah dia marah? Sedih? Cemburu??
“hyunseung-ah,, kau darimana saja?? Mengapa kau bisa ke sini bersama dengan yoon hee?” kata doojoon saat kami sedang menyantap makan malam kami..
“hmm,, aku dan noona hanya menghabiskan waktu bersama saja.. ya kan noona?” tanya hyunseung,, aku hanya menganggukan kepalaku dan tersenyum.. aku sekilas memandang ke arah dongwoon,, kulihat dia sepertinya hanya diam saja dari tadi..
“yoseob-ah,, ada apa dengan dongwoon??” bisikku pada yoseob yang duduk di sebelahku.
“mollayo,, dia seperti itu akhir2 ini,, kupikir dia sedang jatuh cinta.
“jatuh cinta?? Dengan siapa??”
“dengan….” Belum sempat yoseob menjawab pertanyaanku,, tiba2 saja handphone ku berbunyi.. akupun segera menjawab telepon itu dan berjalan ke arah balkon..
“yeoboseyo..”
“annyeong.. U-Kiss imnida…” jawab orang diseberang telepon sana
“ooh,, annyeong..”
“chukhae yoon hee / noona” kata mereka berbarengan..
“gomawo..”
“yasudah,, sudah,, sana kalian,, aku ingin berbicara berdua dengannya..” kudengar suara ramai2 itu berangsur2 menghilang,, “yoon hee-yah,, congratulation..
“ne,, gomawo xander..”
“Kau ada dimana sekarang?”
“aku?? Aku sekarang bersama dengan hyunseung di dorm BEAST..”
“YOON HEE-YAH,, KAU AKAN MENGINAP DISANA????”
“yah,, xander,, kau tidak perlu berteriak seperti itu!! Aku tidak akan menginap,, mungkin sebentar lagi aku pulang..”
“biar kujemput..” saat xander berkata seperti itu,, kudengar sepertinya teman2nya menggoda dia..
“tidak usah,, hyunseung yang akan mengantarkanku.”
“baiklah kalau begitu,, hmm, apakah kau tadi sudah ke…”
“ya,, aku dan hyunseung sudah pergi ke sana.” Kataku memotong pembicaraannnya.. xander tau keadaanku yang sebenarnya,, dia tau segala rahasia tentang hidupku…
“yasudah,, lebih baik sekarang kau pulang dan beristirahat.. teman2ku di sini juga menggangguku saja.. oia,, kapan kau akan memulai trainee mu??
“aku belum tahu,, tapi pihak SSF bilang kalau besok aku dan orang2 yang lulus audisi itu harus datang kesana.
“baiklah,, semoga calon teman2mu itu tidak takut padamu,, hahahaha.. bye, yoon hee-yah.”
“bye xander..” akupun menutup teleponku dan kembali masuk ke dalam dorm,, kulihat mereka sedang berkumpul bersama di ruang tamu..
“hyunseung-ah,, aku ingin pulang sekarang..”
“noona,, mengapa kau tidak menginap saja di sini??” kata yoseob
“aniyo,, tidak baik seorang perempuan tinggal dengan 6 laki2 seperti kalian.. lagipula besok aku diminta datang ke gedung SSF untuk bertemu dengan calon member lainnya ”
“jadi besok kau akan bertemu dengan mereka noona?” Tanya hyunseung
“ne.”
“jika kau sudah berkenalan dengan mereka jangan lupa kau kenalkan mereka pada kami ya.” Kata yoseob memelas dan doojoon mengangguk menyetujui pernyataan yoseob.
“semoga saja mereka tidak takut padamu yoon hee-yah..” aish,, junhyung ini benar2 senang sekali mencari masalah denganku..
“kenapa kata2mu bisa sama dengan xander, dia juga bilang ‘semoga mereka tidak takut denganmu yoon hee’.. memangnya apa yang perlu ditakuti dariku?”
“yah,, kau masih belum sadar juga?? Kau itu kan…”
“yoon hee nonna,, bukankah kau ingin pulang sekarang?” Tanya hyunseung memotong pembicaraan junhyung padaku.
“baiklah,, baik.. kalau begitu aku pulang dulu.. oia, kikwang-ah,, mengenai taruhan kita….”
“iya, noona,, besok sepulang latihan dan jika kau tak sibuk, aku akan mentraktirmu..” kata kikwang dengan wajah datar,,
“hmm,, baiklah kalau begitu kikwang,, aku akan meneleponmu.” Kami semuapun akhirnya bertukar nomor telepon,, yah, kecuali aku dan hyunseung tentunya,, sedangkan dongwoon hanya diam saja,, duduk sambil menonton TV.
“hmmmm,, bolehkah kami ikut.” BEAST (minus dongwoon dan kikwang) memohon
“tidak.” Aku dan kikwang segera menjawabnya dan tertawa bersama2… setelah itu akupun diantarkan pulang hyunseung…

*Dongwoon POV*
“Yah, Jang Hyun Seung ,, kau dari mana saja dan sedang berbicara dengan siapa?”
Kudengar suara kikwang hyung dari arah ruang tamu.
“YOON HEE NOONA???????” akupun sekarang mendengar teriakannya,, “HYUNG,, DONGWOON,, LIHAT KITA KEDATANGAN TAMU!!!”
Karena mendengar keributan di luar, aku pun keluar dari dalam kamar dan menemukan mereka sedang memeluk yoon hee noona,, aish, kenapa mereka seenaknya saja memeluk2 yoon hee noona.. aku hanya diam saja melihat mereka dengan ekspresi cemburu di wajahku. Merusak moodku saja.
“hyunseung-ah,, kau darimana saja?? Mengapa kau bisa ke sini bersama dengan yoon hee?” kata doojoon hyung sedang menyantap makan malam kami..
“hmm,, aku dan noona hanya menghabiskan waktu bersama saja.. ya kan noona?” tanya hyunseung,, kulihat noona hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum.. tak lama kemudian kulihat noona berbisik2 dengan yoseob hyung.. kenapa selalu yoseob hyung yang bisa dekat dengan noona????? Untung saja acara bisik2an mereka terhenti karena suara dari handphone yoon hee noona,, aku jadi penasaran siapa yang menelponnya malam2 seperti ini. akupun melihatnya menjawab telepon itu dan berjalan ke arah balkon..
Kuperhatikan noona sepertinya senang sekali menerima telepon itu karena dari tadi noona terlihat tersenyum sambil berbicara di teleponnya,,
“maknae,, mau sampai kapan kau melihat noona seperti itu?” kata2 kikwang hyung  membuyarkan lamunanku.
“aku tidak memperhatikan yoon hee noona.” Kataku mengelak
“yah, son dongwoon.. kuperhatikan dari tadi kau hanya melihat ke arah yoon hee saja.”
“tidak doojoon hyung.”
“kapan kau akan menyatakan perasaanmu padanya?” kali ini yoseob hyung yang bertanya padaku,, aku masih kesal padanya, karena dia selalu saja terlihat berusaha mendekati noona -___-
“aku tidak tahu.” Jawabku datar
“yah,, jika kau lambat seperti ini mungkin saja yoon hee sudah jatuh cinta dengan pria lain.” Junhyung hyung sekarang yang mengompor2iku (?)
“aku setuju dengan junhyung.. kudengar dari umma dan appa, waktu itu xander hyung mengajak noona bertemu dengan teman2nya. Apakah kau tidak takut jika noona akan jatuh cinta dengan salah satu dari teman xander hyung?” kata2 hyunseung hyung sebenarnya membuatku takut,, aku takut jika noona jatuh cinta dengan salah satu temannya alexander atau bahkan jatuh cinta dengan alexander nya sendiri.
“aish,, tapi bagaimana jika noona tidak mempunyai perasaan yang sama denganku??”
Belum sempat mereka semua menjawab pertanyaanku, akupun melihat noona menutup teleponnya dan kembali masuk ke dalam dorm..
“hyunseung-ah,, aku ingin pulang sekarang..”
“noona,, mengapa kau tidak menginap saja di sini??” kata yoseob sambil melirik ke arahku.
“aniyo,, tidak baik seorang perempuan tinggal dengan 6 laki2 seperti kalian.. lagipula besok aku diminta datang ke gedung SSF untuk bertemu dengan calon member lainnya ”
“jadi besok kau akan bertemu dengan mereka noona?” Tanya hyunseung
“ne.”
“jika kau sudah berkenalan dengan mereka jangan lupa kau kenalkan mereka pada kami ya.” Kata yoseob hyung memelas dan doojoon hyung mengangguk menyetujui pernyataannya. Baguslah jika kalian minta dikenalkan dengan teman2 noona..
“semoga saja mereka tidak takut padamu yoon hee-yah..” kudengar junhyung hyung mengatakan hal itu sambil menahan tawanya.
“kenapa kata2mu bisa sama dengan xander, dia juga bilang ‘semoga mereka tidak takut denganmu yoon hee’.. memangnya apa yang perlu ditakuti dariku?” saat kudengar nama xander, akupun langsung mengalihkan pandanganku ke arah TV dan berpura2 untuk menontonnya.. kenapa noona setiap saat selalu saja menyebut nama xander?? Jangan2 yang tadi menelpon noona itu Xander..
“yah,, kau masih belum sadar juga?? Kau itu kan…”
“yoon hee nonna,, bukankah kau ingin pulang sekarang?”  hyunseung hyung akhirnya memotong pembicaraan junhyung hyung dengan noona.
“baiklah,, baik.. kalau begitu aku pulang dulu.. oia, kikwang-ah,, mengenai taruhan kita….”
“iya, noona,, besok sepulang latihan dan jika kau tak sibuk, aku akan mentraktirmu..”
“hmm,, baiklah kalau begitu kikwang,, aku akan meneleponmu.” Kulirik mereka semuapun sepertinya sedang bertukar nomor telepon,, sedangkan aku hanya diam saja,, duduk sambil berpura2 menonton TV.
“hmmmm,, bolehkah kami ikut.” kudengar mereka memohon kepada yoon hee noona dan kikwang hyung agar diajak.
“tidak.” Yoon hee noona dan kikwang hyung segera menjawabnya dan tertawa bersama2… seandainya aku bisa begitu akrab dengan noona dan tertawa bersamanya seperti mereka..
*End of Dongwoon POV*

*Yoon Hee POV*
“hyunseung-ah,, kuperhatikan sejak tadi sepertinya ada yang aneh dengan dongwoon.”
“aneh bagaimana?” Tanya hyunseung sambil melirikku sekilas karena dia harus berkonsetrasi menyetir.
“aneh saja,, sejak pulang dari Lotte World, sikapnya sangat dingin padaku.”
“bukankah sikap dingin itu milikmu noona??”
“yah, hyunseung,, aku sedang serius tau.. kau tau dia kenapa?”
“mollasso.”
“yoseob bilang dia sedang jatuh cinta..” kataku menggumam
“jatuh cinta??? Yoseob bilang seperti itu?? Apakah dia bilang dongwoon jatuh cinta dengan siapa?” Tanya hyunseung penasaran dan gugup??
“ani,, saat yoseob akan memberitahuku,, tiba2 saja teleponku berbunyi.”
“ooh baiklah noona,, aku jg tidak tahu dia sedang jatuh cinta dengan siapa.” Lalu sesaat dia terdiam dan akhirnya melanjutkan omongannya, “noona apakah kau dan xander hyung punya hubungan lebih dari sekedar teman?” pertanyaannnya membuatku kaget
“tidak hyunseung-ah.. hubunganku dengannya sama seperti dulu..”
“ooh,, lalu apakah ada pria yang sedang kau taksir noona?” ada apa dengan hyunseung?? Kenapa dia bertanya hal2 seperti itu padaku?
“tidak ada.” Jawabku singkat,, “aku ngantuk,, bangunkan aku saat sudah sampai.” Aku pun memejamkan mataku..
*End of Yoon Hee POV*

*Hyunseung POV*
“hyunseung-ah,, kuperhatikan sejak tadi sepertinya ada yang aneh dengan dongwoon.” Pertanyaan noona ini sudah kuduga sebelumnya,, hahahaha
“aneh bagaimana?” jawabku sambil melirik sekilas ke arah noona karena kau sedang berkonsenterasi menyetir
“aneh saja,, sejak pulang dari Lotte World, sikapnya sangat dingin padaku.”
“bukankah sikap dingin itu milikmu noona??”
“yah, hyunseung,, aku sedang serius tau.. kau tau dia kenapa?”
“mollasso.”
“yoseob bilang dia sedang jatuh cinta..” katanya menggumam,, namun masih cukup bisa untuk kudengar.
“jatuh cinta??? Yoseob bilang seperti itu?? Apakah dia bilang dongwoon jatuh cinta dengan siapa?” aku bertanya dengan gugup.. awas aja kau Yang Yoseob jika kau bilang pada noona bahwa dongwoon menyukai noonaku!!
“ani,, saat yoseob akan memberitahuku,, tiba2 saja teleponku berbunyi.”
“ooh baiklah noona,, aku jg tidak tahu dia sedang jatuh cinta dengan siapa.” Akupun terdiam sesaat sebelum melanjutkan omonganku, “noona apakah kau dan xander hyung punya hubungan lebih dari sekedar teman?” kulihat noona agak sedikit kaget dengan pertanyaanku.
“tidak hyunseung-ah.. hubunganku dengannya sama seperti dulu..”
“ooh,, lalu apakah ada pria yang sedang kau taksir noona?”
“tidak ada.” Jawabnya singkat,, “aku ngantuk,, bangunkan aku saat sudah sampai.” Kulihat noona memejamkan matanya.. andai saja kau tahu noona,, kalau dongwoon sangat menyukaimu..
setelah sampai di rumah akupun segera membangunkan noona..
“noona-yah,, kita sudah sampai,, kau mau masuk sendiri atau perlu kugendong?”
“tidak tidak,, aku bangun sendiri saja.” Katanya sambil membuka matanya dan melangkahkan kakinya keluar dari mobil, “ kau tidak mau mampir?”
“tidak noona,, ini sudah larut.. aku pulang saja.. sampaikan salamku pada appa dan umma.”
“baiklah.. hati2 seungie-ah.” Katanya sambil masuk ke dalam rumah..  setelah aku melihatnya masuk, akupun segera menjalankan mobilku untuk kembali pulang ke dorm..
*End of HyunSeung POV*

Sesampainya aku di rumah,, kulihat rumah sangat sepi sekali,, pasti appa dan umma sudah tidur karena terlalu lelah bekerja seharian ini..
“Jaemin appa,, Hyesu umma,, terima kasih karena kalian sudah bekerja keras untukku dan hyunseung” kataku sambil menatap pintu kamar mereka dan melanjutkan langkahku menuju ke kamarku..

*Keesokan paginya*

“Yoon Hee-yah,, irohna,, bukankah hari ini kau harus pergi ke kantor management itu?” kudengar suara lembut umma membangunkanku..
“ne, umma, aku bangun sekarang..” kataku lalu memeluknya.
“aigo,, ada apa dengan anak perempuan umma ini?”
“umma,, terimakasih karena telah merawatku dan hyunseung.”
“yoon hee-yah,, sudahlah tidak usah membahas hal itu lagi.. umma dan appa sudah menganggap kalian sebagai anak kandung kami,, jadi kalian tidak perlu berterima kasih seperti ini.. umma hanya sedih, karena kau akan meninggalkan kami.”
“jika umma ingin aku tetap di sini,, aku tidak akan pergi dan menjalani kehidupanku sebagai trainee.”
“aniyo,, bukan itu maksud umma.. sudahlah,, cepat kau mandi dan sarapan,, umma tidak mau kau terlambat di hari pertamamu ini.”
“umma,, aku belum trainee, aku baru akan bertemu dengan calon anggota lainnya.”
“ne, arasso.. cepat mandi!! Dan ingat jika kau bertemu mereka, kau harus selalu tersenyum.” Kata umma sambil berjalan keluar dari kamarku
“baik umma.” Akupun segera mandi dan bersiap2,, setelah selesai aku segera sarapan dan berpamitan pada umma..
“umma, aku pergi dulu.” Kataku sambil berlari menuju halte bus.. beruntung hari ini keadaan bus sangat sepi.. akupun seperti biasa duduk di dekat jendela, sambil membayangkan bagaimana rupa calon teman2ku itu.. tak berapa lama akhirnya sampailah aku di depan gedung ini.. gedung SSF Entertainment..
“*sigh* Hwaiting Jang Yoon Hee!!!!” kataku sambil melangkah masuk ke dalam gedung itu.”

_TBC_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar